TERMS & CONDITIONS OF SERENDIPITY HOSPITAL PATIENT
01. wajib subscribe channel @SERENDIPITYHOSPITAL terlebih dahulu sebelum mengirimkan format registrasi.
02. mohon perhatikan kelengkapan data dalam format yang dikirim.
03. pengisian wali boleh diwakilkan oleh siapa saja, selama masih berhubungan dekat dengan pasien (bukan orang asing).
04. pengiriman format registrasi maksimal 30 menit menit sebelum penanganan.
05. pasien yang tidak mengirimkan format dengan lengkap, akan otomatis ditolak oleh petugas medis kami.
06. setelah format registrasi diterima oleh bagian resepsionis, pasien akan dihubungi melalui bot dan diminta untuk tetap stand by online baik sebelum penanganan maupun selama penanganan.
07. apabila selama penanganan pasien tidak merespon petugas medis kami lebih dari 15 menit, maka penanganan akan kami batalkan dan pasien dipersilakan untuk mendaftar ulang ke bot (selama registrasi pasien masih dibuka).
07. Pasien diwajibkan memberikan kritik saran serta ulasan membangun menggunakan kata kata yang baik dan benar, sesuai dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas medis Serendipity Hospital.
09. jika ada beberapa hal yang tidak disukai selama penanganan, dapat disampaikan melalui @kritsarshbot.
TERMS & CONDITIONS OF SERENDIPITY HOSPITAL PATIENT
01. wajib subscribe channel @SERENDIPITYHOSPITAL terlebih dahulu sebelum mengirimkan format registrasi.
02. mohon perhatikan kelengkapan data dalam format yang dikirim.
03. pengisian wali boleh diwakilkan oleh siapa saja, selama masih berhubungan dekat dengan pasien (bukan orang asing).
04. pengiriman format registrasi maksimal 30 menit menit sebelum penanganan.
05. pasien yang tidak mengirimkan format dengan lengkap, akan otomatis ditolak oleh petugas medis kami.
06. setelah format registrasi diterima oleh bagian resepsionis, pasien akan dihubungi melalui bot dan diminta untuk tetap stand by online baik sebelum penanganan maupun selama penanganan.
07. apabila selama penanganan pasien tidak merespon petugas medis kami lebih dari 15 menit, maka penanganan akan kami batalkan dan pasien dipersilakan untuk mendaftar ulang ke bot (selama registrasi pasien masih dibuka).
07. Pasien diwajibkan memberikan kritik saran serta ulasan membangun menggunakan kata kata yang baik dan benar, sesuai dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas medis Serendipity Hospital.
09. jika ada beberapa hal yang tidak disukai selama penanganan, dapat disampaikan melalui @kritsarshbot.
BY T&C PASIEN SERENDIPITY HOSPITAL
Warning: Undefined variable $i in /var/www/tg-me/post.php on line 283
Telegram and Signal Havens for Right-Wing Extremists
Since the violent storming of Capitol Hill and subsequent ban of former U.S. President Donald Trump from Facebook and Twitter, the removal of Parler from Amazon’s servers, and the de-platforming of incendiary right-wing content, messaging services Telegram and Signal have seen a deluge of new users. In January alone, Telegram reported 90 million new accounts. Its founder, Pavel Durov, described this as “the largest digital migration in human history.” Signal reportedly doubled its user base to 40 million people and became the most downloaded app in 70 countries. The two services rely on encryption to protect the privacy of user communication, which has made them popular with protesters seeking to conceal their identities against repressive governments in places like Belarus, Hong Kong, and Iran. But the same encryption technology has also made them a favored communication tool for criminals and terrorist groups, including al Qaeda and the Islamic State.
Telegram Gives Up On Crypto Blockchain Project
Durov said on his Telegram channel today that the two and a half year blockchain and crypto project has been put to sleep. Ironically, after leaving Russia because the government wanted his encryption keys to his social media firm, Durov’s cryptocurrency idea lost steam because of a U.S. court. “The technology we created allowed for an open, free, decentralized exchange of value and ideas. TON had the potential to revolutionize how people store and transfer funds and information,” he wrote on his channel. “Unfortunately, a U.S. court stopped TON from happening.”